WahanaNews-Solo | Dorong UMKM memproduksi barang dagangan sendiri, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka melarang e-commerce yang ingin bekerja sama dengan pihaknya memasarkan produk asal China, seperti sajadah, tasbih, batik, hingga baju koko.
Ia menyebut larangan merupakan syarat yang harus dipatuhi oleh marketplace yang ingin bekerja sama dengan pemkot Surakarta.
Baca Juga:
G7 Serukan Pengurangan Impor Energi dari Rusia untuk Tekan Pendapatan
"Satu hal yang harus wajib mereka (e-commerce) lakukan, yaitu saya tidak ingin ketika sudah MoU di platform mereka ada batik dari China, baju koko dari China, sajadah dari China, tasbih dari China," ujar dia pada acara OJK bertajuk Tantangan Milenial Merebut Peluang Akses Pembiayaan dalam Ekosistem UMKM dan Ekonomi Hijau, Selasa (28/12)..
Kendati melarang produk asal China, namun putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut mengklaim tak anti Negeri Tirai Bambu itu. Ia menyebut larangan dibuat agar pelaku UMKM kotanya tak hanya menjadi reseller saja, tapi mampu memproduksi barang dagangan di marketplace.
"Saya bukan anti produk China, tapi saya nggak ingin UMKM di kota Solo hanya jadi reseller, mereka harus jadi produsen, harus benar-benar menghasilkan produk sendiri," kata dia.
Baca Juga:
Antonio Guterres PBB Kutuk Siklus Pembalasan Israel-Iran, Imbau Pencegahan Eskalasi
Di sisi lain, Gibran tak menampik kalau kualitas dan harga produk buatan UMKM Indonesia masih kalah dari China. Tapi ia menyebut hal tersebut tak seharusnya menjadi alasan produk China boleh dipasarkan bebas di Indonesia.
Ia menilai pendampingan merupakan tugas dari pemerintah daerah agar UMKM daerahnya bisa naik kelas.
"Meski barang-barangnya masih handmade (buatan tangan), kualitas kontrolnya masih jelek tapi ini tugas kita (pemda) mendampingi," tutup dia. [rda]